Kaligrafi Ukir Kayu Jati Jepara – Sebutan Kaligrafi atau seni menulis indah ini menempati kedudukan tertinggi daripada seni Islam yang lain. Karena hal itu Kaligrafi sering disebut sebagai seninya seni Islam (The Art of Islamic).
Setiap tempat ibadah, pasti memiliki Kaligrafi pada bagian-bagian tertentu, misalnya pada bagian dinding Masjid, plafon, kubah dalam, kubah luar dan mimbar. Di bawah ini akan kami sampaikan beberapa tips memilih dan membeli Kaligrafi mimbar Imam mempercantik masjid. Barangkali Anda membutuhkannya, simak informasinya berikut:
7 Tips Memilih Kaligrafi Mimbar Imam
Mimbar Masjid adalah bagian di mana Imam Masjid berdiri/duduk saat penyampaian khutbah/ceramah. Pada jenis kaligrafi ini, kebanyakan memakai kaligrafi jenis timbul yang cara penulisannya dipahat di atas kayu.
Membeli Kaligrafi jenis ini bisa dilakukan langsung lewat jasa-jasa Kaligrafi di sekeliling Anda, bisa juga dengan memesannya lewat online. Terlepas dari itu, simak beberapa tips memilihnya dengan cara berikut:
1. Tentukan Ukuran Mimbar dan Kaligrafi
Ukuran standar mimbar Masjid adalah 90 x 80 x 130. Ukuran ini sudah termasuk tidak besar, tidak juga kecil. Sedang-sedang saja.
Adapun ukuran yang lain, misalnya: 120 x 35 x 35 dan 80 x 70 x 120.
Ukuran-ukuran ini juga akan mempengaruhi harga. Selain ukuran, kerumitan dari Kaligrafi juga menentukan.
Ukuran mimbar tidak harus besar. Cukup digunakan untuk menaruh buku, minuman dan sebagai sandaran tangan sudahlah bagus, atau minimalnya bisa menutupi setengah badan dari Imam yang menyampaikan dakwah. Tidak perlu harus besar.
Mulai tentukan ukurannya sekarang, cermati baik-baik. Apalagi jika di sini Anda membeli online. Agar tidak salah tanggap, coba Anda ambil meteran, lalu buat perkiraan tinggi, lebar dan panjang mimbar yang Anda inginkan.
2. Pilih Jenis Kayu
Paling sering, mimbar dibuat memakai kayu jati. Ada juga kayu mahoni. Saran kami gunakan saja kayu jati, dijamin awet, kualitas bagus, tekstur kayu juga bagus. Apalagi di sini mimbar gunanya sebagai tempat khutbah, pastinya akan menjadi perhatian orang-orang sekitar setelah sang Imam Masjidnya sendiri.
3. Pilih Warna yang Anda Inginkan
Ada desain dimana ukiran Kaligrafi dibuat sama dengan warna mimbarnya. Ini membuatnya terkesan elegan tapi bakal sulit dibaca karena menyatu dengan warna mimbar. Beda lagi jika warnanya berbeda, ukirannya lebih menonjol, detail ukuran yang memukau juga bisa terlihat, teks-teks Arab atau Hadits pun bisa lebih dilihat.
Adapun warna yang paling sering dipakai adalah perpaduan antara coklat dan emas. Desain ini nilainya 1000/100. Benar-benar sangat bagus. Ada juga yang warnanya coklat semua, baik untuk warna mimbar maupun ukiran kaligrafinya. Biasanya pada penerapan warna ini, si pemahat akan melubangi bagian ukiran, sehingga background Kaligrafi bukan kayu, melainkan angin.
Ada juga warna yang lebih berani lagi, seperti warna hijau dan warna putih, dan warna putih perpaduan emas.
4. Pilih Desain Mimbar
Desain mimbar masjid sangat bervariasi. Dari mulai yang ada atapnya, hanya seperti meja kubus dengan ornamen-ornamen kaligrafi memukau, desain mewah yang menutup tempat berdiri sang Ustadz dari sisi depan, kanan dan kiri, dan desain yang lebih mewah lagi pada bagian mimbar ada sedikit tangga untuk digunakan mencapai bagian sedikit lebih tinggi dari para jamaah.
Anda dapat meminta untuk dibuatkan khusus mimbar seperti yang Anda inginkan, bisa juga mengikuti desain yang sudah penjual sediakan di katalog.
5. Memilih Teks Kaligrafi yang Ingin diukir
Empat Mazhab sepakat melarang memasang Kaligrafi yang menuliskan ayat-ayat Alquran. Dalam pemilihan teksnya nanti, yang biasa dijadikan ukiran adalah ayat-ayat Hadits, nama-nama Indah Allah, ayat kursi, atau teks Bahasa Arab lainnya.
Soal masalah ini, Anda bisa mempercayakan langsung kepada jasa Kaligrafi mimbar Masjid. Mereka akan mencari teks Arab yang sesuai dengan ukuran mimbar yang Anda pesan.
6. Memilih Jenis Penulisan Kaligrafi
Ada banyak jenis penulisan Kaligrafi. Di antaranya ada Khat Kufi, Khat Nasakh, Khat Tsuluts, Khat Diwani dan Khat Riq’ah.
Berikut ini adalah masing-masing pengertiannya:
- Khat Kufi: ia memiliki ciri khas dimana bentuk tulisannya kotak-kotak baku dan memiliki sudut di setiap ujungnya
- Khat Naskhi: khat ini sering dipakai dalam penulisan Mushaf Al Quran. Ciri khasnya ia mudah dibaca, dan bulat-bulat. Coba Anda buka Al Quran Anda, begitulah contoh penulisan Khat Naskhi
- Khat Tsuluts: model tulisannya berbentuk tersusun, berpantul, dan susunan tulisannya bisa dibentuk menjadi gambar-gambar tertentu. Misalnya gambar orang Sholat, gambar jambu, gambar bulat lonjong, kotak dan lain-lain. Penulisannya sangat rapi dan lentur. Paling banyak dipakai untuk penulisan Kaligrafi dinding
- Khat Diwani: ia tak jauh beda dengan Khat Tsuluts. Sama-sama indah, lentur, huruf-hurufnya biasa disusun secara memutar dan ia memiliki 3 aliran gaya: Turki, Mesir dan Baghdad
- Khat Riq’ah: ciri dari penulisan Kaligrafi ini adalah dia tidak memakai harakat, sederhana dan mudah dipelajari oleh pemula
Setelah mengetahui jenis-jenis penulisan Kaligrafi, apakah Anda sudah tahu akan memakai jenis yang mana? Biasanya Kaligrafer dalam membuat mimbar Masjid, mereka memakai kaligrafi Khat Tsuluts.
Sebab cara penulisan yang luwes akan membantu mereka mengisi bagian-bagian mimbar yang bentuknya bervariasi tersebut. Jadi agar bisa tersusun rapi, menggunakan Khat Tsuluts adalah pilihan terbaik.
7. Pilih Jasa Pembuatan Kaligrafi Mimbar yang Tepat
Anda bisa datang ke tempat jasa di kota Anda, atau mencari lewat marketplace terkenal juga banyak. Misalnya Bukalapak, Tokopedia, atau bisa juga mengunjungi toko-toko furniture yang ditawarkan beberapa website kaligrafistorejepara.com
Agar menemukan mimbar Masjid yang berkualitas, Anda bisa melihat testimoni dan contoh produk real pict dari barang-barang buatan mereka. Selamat berbelanja.
